Senin, 10 Desember 2012

sebuah Cerita ..Wajib Baca !!!!

Sepasang pengantin baru telah selesai melangsungkan sebuah pesta pernikahan. Dua sejoli ini sungguh berbahagia saat mengarungi masa-masa sebagai pengantin baru dan mulai merasakan kehidupan berumah tangga. Keduanya sama-sama berbahagia, sang wanita mencintai suaminya, begitu pula sebaliknya, sang pria sangat mencintai istrinya. Setelah beberapa bulan berlalu, sang istri membaca sebuah artikel tentang kehidupan setelah berumah tangga. Artikel tersebut menyarankan agar para pasangan melakukan evaluasi cinta dengan menuliskan hal-hal yang tidak disukai menurut pasangan dan apa saja yang perlu diperbaiki, kemudian hal itu dibicarakan. Sang istri meminta pada suaminya untuk saling melakukan evaluasi tersebut. Sang suami setuju. Mereka berdua sepakat untuk menuliskan apa saja hal-hal yang tidak mereka sukai dari masing-masing pasangan dan setuju untuk membicarakannya tanpa sakit hati karena hal itu bertujuan untuk membuat hubungan mereka lebih baik lagi. Pada malam hari, mereka berpisah kamar untuk menuliskan apa saja hal-hal yang selama ini mengganjal hati mereka. Lalu keesokan paginya, saat sarapan, mereka bisa membacakan hasil tersebut pada sebuah kertas. "Aku bacakan punyaku dulu ya!" ujar sang istri sambil tersenyum. Sang suami mempersilahkan dan melihat bahwa istrinya menulis banyak sekali, hingga beberapa halaman. Sang istri mulai membaca satu persatu hal-hal yang menurutnya tidak baik pada diri sang suami. Ditambah lagi beberapa daftar mengenai hal-hal yang harus diubah dari suaminya. Mendengar hal itu, sang suami tersenyum sekaligus menitikkan air mata karena mendapati dirinya memiliki banyak kekurangan. "Kau tidak apa-apa, sayang?" tanya sang istri saat melihat air mata mengalir di pipi suaminya. Suaminya menggeleng lalu meminta agar istrinya melanjutkan membaca. Akhirnya sang istri selesai membaca daftar panjang mengenai sang suami. Lalu giliran sang suami yang membacakan daftar hal-hal yang tidak disukai dari istrinya. "Maaf, sayang, tetapi aku tidak menuliskan apapun," ujar sang suami dengan suara pelan dan tersenyum tipis, "Semalaman aku memikirkan apa yang buruk dari dirimu, tetapi aku tidak menemukannya karena kamu begitu manis, bagian dari diriku," lanjutnya sambil menatap sang istri, "Tidak ada satu pun dalam dirimu yang ingin aku ubah, karena aku mencintaimu dengan cara ini, dengan apapun yang melekat pada dirimu," Sang istri tersentuh dengan kata-kata suaminya lalu menangis. Sang suami lalu memeluk istrinya dan berusaha menenangkan. Sang istri lalu meminta maaf karena yang dia lihat adalah keburukan suaminya hingga sangat panjang tanpa melihat kebaikan yang selama ini dilakukannya. Kita seringkali lebih gampang menemukan hal-hal buruk dari seseorang dan sulit mencari kebaikan dari orang lain. Padahal hidup kita akan sia-sia jika hanya memusingkan keburukan orang lain serta terlalu berambisi untuk mengubahnya seperti keinginan kita. Kita akan lebih bahagia jika tidak terlalu memusingkan sifat buruk orang lain dan lebih melihat sisi baik mereka. Bersyukur dan saling mengerti kelebihan dan kekurangan adalah salah satu kunci bahagia yang harus dimiliki semua orang.

Selasa, 13 November 2012

SEBUAH KESALAHAN BESAR TENTANG SITUS ASKEP

membijaki sabuah situs blog yang saya baca tentang teori ASKEP yang saat ini sedang naik dauunya didunia internet ... saya menanggapi bahwa apa yang slama ini dipelajari , teori ttg ASkep itu sangat tidak masuk akal , mengapa kita sebagai Mahasiswa tidak belajar lgsunk dari respon pasien itu sendiri , dan bukan mengandalkan diagnosa, teori ASKEP atau apalah... mengapa kita sebagai mahasiswa tidak berpikir itu, pada saat dilapangan dan terjun didunia keperawatan , apa pasien akan menanyakan ..."sus ASKEP saya bagaimana " hahhah..gak mngkin kan pasien nanya itu , justru pasien akan menanyakan respon yang ia dapatkan saat sakit itu ... Jadi, apakah sebenarnya dampak dari konsep asuhan yang salah (mungkin salah satunya dari pelajaran instan di internet tentang asuhan keperawatan) 1. Paradigma keperawatan jadi kabur dengan kedokteran. Mungkin hal itu salah satu faktor yang mendasari perawat akan terus menjadi asisten dokter. Karena pola pikir yang ditanamkan adalah pola pikir kedokteran yang membedakan pasien dengan diagnosa medis tanpa melihat respon pasien. Yaitu menyamakan antara pasien satu dengan pasien yang lain asal penyakitnya sama walaupun tahu, responnya berbeda. 2. Perawat jadi acuh tak acuh kepada pasien. Dengan memutuskan diagnosa terlebih dahulu, perawat jadi tidak mengetahui bagaimana sesungguhnya respon pasien. Terutama berkaitan dengan diagnosa non biologis. Perawat menganggap remeh keluhan pasien ketika dia mengatakan tidak bisa tidur. Ketika bertemu dengan pasien yang mengatakan bosan, disuntik terus, perawat tidak peduli. Dan itulah cermin pembelajaran. Akibat terlalu terpusat kepada medis, perawat merasa di luar tindakan medis, hal itu bukan tugas perawat. Anda lihat di rumah sakit-rumah sakit, banyak perawat yang duduk-duduk (merasa) tanpa kerjaan, menunggu jam “nyuntik” pasien. 3. Perawat jadi tidak tahu akan diagnosa profesi perawat itu sendiri. Ketika ditanya TB, perawat hafal. Ketika ditanya DHF, perawat dapat menjelaskan dengan lancar. Tapi apakah anda pernah mendengar tentang diagnosa ketidakberdayaan, takut, mengembara, tidak bisa memakai baju sendiri, resiko keracunan, siap untuk tidur lebih baik dsb. Hal itu dikarenakan semenjak kuliah, perawat tidak pernah diperkenalkan akan diagnosa profesinya. Selalu diagnosa medis. Jumlah mata kuliah yang membahas diagnosa keperawatan tidak memadai. Contohnya, dalam setiap laporan keperawatan, selalu nyeri (bahkan tidak tahu nyeri apa??) selalu jadi yang nomer satu dalam laporan. Diikuti oleh imobilisasi, ketidak seimbangan nutrisi dsb. Diagnosa selanjutnya yang non fisiologis hanya ada dua. Kurang pengetahuan dan cemas. Sungguh enak sekali para pembuat asuhan keperawatan langsung menentukan masalah pasien tanpa memberikan sebuah contoh yang nyata dan variatif. 4. Yang paling berbahaya adalah yang banyak mendownload materi dari internet tentang asuhan keperawatan adalah mahasiswa. Apabila sejak mahasiswa mereka telah diberikan konsep yang salah tentang membuat rencana asuhan keperawatan, tidak dibiasakan menilai respon pasien, berfikir kritis dsb. hal itu akan berdampak kepada dunia keperawatan selanjutnya. contohnya saya ...saya sebagai mahasiswa menjadi sangat mudah apabila diberi tugas membuat ASKEP..yah tggal di download ajah diinternet ....gampangkan ....nah pdahal itu suatu kesalahan besar...benar2 gak real.. respon pasien hnya dinilai dengan teori ASKEP.... nonsen...!!! Lalu bagaimana solusinya ??? 1. Ketika (perawat) akan mempublish asuhan keperawatan dengan kasus penyakit tertentu tolong sertakan contoh kasusnya, berikan analisanya sampai dengan keluar diagnosanya. Pada intinya, gambarkan di dalam kasus tersebut respon pasien yang muncul. Baik secara biopsikososio maupun spiritual, sehingga kita bisa ikut belajar. Kita tidak perlu terpaku dengan jenis penyakit. Yang jelas yang harus lebih ditonjolkkan adalah keadaan dan respon pasiennya. Karena pada prinsipnya, apapun penyakitnya asal prinsip responnya sama, maka diagnosa yang keluar akan sama. 2. Apabila kita ingin mengetahui tentang teori perkembangan penyakit, kita dapat membacanya di buku-buku teks (textbook) seperti patofisiologi, patologi dsb. Akan tetapi, fokus kajian tetap respon pasien, bukan jenis penyakitnya. Dari patofisiologi penyakit pasien tersebut dapat kita analisa respon tubuh pasien tersebut terhadap penyakit. 3. Berikan contoh kasus yang variatif, dan memperkenalkan semua diagnosa keperawatan. Di semua cabang keperawatan, dari medikal bedah sampai dengan komunitas. Seperti contoh : seorang pasien merasa takut dia tidak akan sembuh dan itu mengganggu pikirannya, kira-kira diagnosanya apa??? Jawab: diagnosanya Fear (atau rasa takut). Jangan hanya nyerii…….saja yang di bahas. 4. Belajar menggunakan NANDA dengan benar. Setelah anda mampu melakukannya, Selanjutnya mengenai perencanaan terserah anda. Kita memaklumi bahwa belum ada model yang benar-benar “sahih” yang dapat dipakai dalam tataran aplikatif di rumah sakit. Kebijakan rumah sakit yang satu dengan lainnya cenderung berbeda-beda. Apakah anda memilih NIC NOC, atau memilih yang lain, terserah anda. Yang jelas sebagai landasan awal, diagnosanya dulu harus benar. 5. Yang paling penting, bagi yang suka memposting asuhan keperawatan dengan basis penyakit, bahkan sampai beratus-ratus, tolong ajarkan juga kepada mahasiswa khususnya yang sering mendownload mengenai prinsipnya. Basis penyakit sebetulnya bukan cara untuk menegakkan diagnosa dari sudut pandang keperawatan. Tetapi sebagai dasar untuk analisa diagnosa, karena diagnosa yang sama untuk penyakit yang sama belum tentu muncul berbarengan. Tetap evidence base nya tergantung bagaimana respon tubuh pasien. Dan hal itu pada umumya hanya berlaku pada respon tubuh/diagnosa fisiologis. Khusus pada pasien yang sadar, untuk respon pasien/diagnosa yang termasuk dalam ranah psikososio dan spiritual, tolong postingkan juga kasusnya dengan analisa diagnosanya. 6. Kadang mahasiswa mendownload asuhan keperawatan untuk memenuhi tugas laporan. Mungkin, untuk laporan pendahuluan, teori dasar penyakit dapat langsung digunakan. (Walaupun, sebetulnya tinggal cari saja di textbook) akan tetapi, tolong diingat sekali lagi bahwa, diagnosa yang ada belum tentu muncul di pasien. Sebagai contoh sekali lagi, pada kasus kanker, mau kankernya dimanapun, di payudara, di mandibula, di kolon, titik tolak pengambilan diagnosa tetap pada respon pasien. Kanker yang metastasenya masih sedikit akan berbeda dengan yang sudah stadium akhir. Jadi base nya bukan penyakit saja/medis. Thx. Semoga bermanfaat

RELASI KREATIVITAS DAN PERILAKU ABNORMAL

Perilaku abnormal adalah kekalutan mental & melampaui titik kepatahan mental dikenal sebagai nervous breakdown. (get mental breakdown). Sepanjang sejarah budaya barat, konsep perilaku abnormal telah dibentuk, dalam beberapa hal, oleh pandangan dunia waktu itu. Contohnya, masyarakat purba menghubungkan perilaku abnormal dengan kekuatan supranatural atau yang bersifat ketuhanan. Model perilaku abnormal adalah penggambaran gejala dalam dimensi ruang dan waktu mencakup : • Ide-ide untuk mengidentifikasi gejala patologi • Sebab-sebab gejala • Cara mengatasi Pendekatan biologis dalam penyembuhan perilaku abnormal berpendapat bahwa gangguan mental, seperti penyakit fisik disebabkan oleh disfungsi biokimiawi atau fisiologis otak. Terapi fisiologis dalam upaya penyembuhan perilaku abnormal meliputi kemoterapi, elektrokonvulsif dan prosedur pembedahan. Kepercayaan biologis penyebab perilaku abnormal harus dikaitkan dengan Hippocrates, dokter Yunani. Dia percaya bahwa perilaku abnormal dapat diperlakukan seperti penyakit lainnya dan otak, yang bertanggung jawab untuk kesadaran, kecerdasan, emosi dan kebijaksanaan, adalah akar penyebab dari perilaku tersebut. Sumber: http://jainiyubmee.blogspot.com/2011/04/makalah-perilaku-abnormal.html Perilaku kreatif memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan perilaku yang umum. Perilaku kreatif seakan-akan “abnormal” karena terkadang tidak lazim ada pada lingkungan tertentu. Hal ini yang membuat, orang kreatif mendapat stigma “gila”. Tetapi, stigma ini akan menghilang jika sebuah perilaku kreatif sudah menjadi kebiasaan dalam suatu masayarakat tertentu. Ciri-ciri perilaku kreatif antara lain: 1. Berani dalam berpendirian, yaitu individu yang memiliki keberanian untuk menyatakan dan mempertahankan pendapat, yang diyakini kebenarannya meskipun bertentangan dengan sebagian besar orang lain. 2. Tidak pernah berputus asa, yaitu orang yang tidak pernah bosan untuk mencoba dan mencoba lagi, sampai ia dapat menemukan jawaban masalahnya atau dapat memecahkan masalah yang dilakukan. 3. Mempunyai inisiatif, yaitu orang yang selalu tampil di depan dalam menghadapi persoalan dan tidak pernah ragu untuk memulai sesuatu dimana orang lain ragu melakukannya serta selalu menjadi pencetus dalam pemecahan masalah. 4. Menyukai pengalaman baru, yaitu orang yang suka mencari pengalaman untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menyukai tantangan yang menguji kemampuan. 5. Mempunyai daya cipta, yaitu orang yang mempunyai ide -ide serta mampu mewujudkan dalam perilaku dan mampu menciptakan hal-hal dan suasana baru dalam interaksinya dengan lingkungan. 6. Mempunyai minat luas, yaitu orang yang tertarik dalam berbagai hal dan berusaha menguasainya sebisa mungkin. 7. Memiliki rasa percaya diri, yaitu orang yang memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya bekerja sendiri, bersikap optimis dan dinamis. Sumber: http://riniaprillia.blogspot.com/2012/10/ciri-individu-kreatif-menurut-para-ahli.html Balas ↓ pujianto pada November 13, 2012 pada 04:42 berkata: nama : pujianto N I M : 11.20.1671 Perkembangan Abnormal tidak hanya mencakup gangguan perkembangan saja. Perkembangan abnormal juga berkaitan dengan perkembangan yang lebih cepat atau lebih bagus dari pada rata-rata. Misalnya: anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau disebut anak berbakat. Oleh karena itu, dalam penyajian ini perkembangan anak luar biasa, khususnya anak jenius atau berbakat disajikan dalam satu kesatuan dalam perkembangan abnormal. B. Kriteria Perilaku Abnormal Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain: 1. Statistical infrequency · Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva. · Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, keterampilan membaca, dsb. · Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius. · Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal. 2. Unexpectedness · Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi. 3. Violation of norms · Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi. · Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal. · Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal. · Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal. 4. Personal distress · Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu. · Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan. · Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik. · Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum. 5. Disability · Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan. · Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual. Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu. http://agus-suroto.blogspot.com/2012/09/perkembangan-abnormal.html Balas ↓ wati pada November 13, 2012 pada 04:51 berkata: Nama : Sudarwati Nim : 11.20.1687 kelas : B Makna Perkembangan Abnormal Perkembangan Abnormal tidak hanya mencakup gangguan perkembangan saja. Perkembangan abnormal juga berkaitan dengan perkembangan yang lebih cepat atau lebih bagus dari pada rata-rata. Misalnya: anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau disebut anak berbakat. Oleh karena itu, dalam penyajian ini perkembangan anak luar biasa, khususnya anak jenius atau berbakat disajikan dalam satu kesatuan dalam perkembangan abnormal. B. Kriteria Perilaku Abnormal Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu perilaku abnormal, antara lain: 1. Statistical infrequency • Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva. • Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, keterampilan membaca, dsb. • Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius. • Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal. 2. Unexpectedness • Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi. 3. Violation of norms • Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi. • Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal. • Kriteria ini mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal. • Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal. 4. Personal distress • Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu. • Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan. • Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik. • Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum

Substansi proses pembentukan perilaku manusia secara Nature dan Nurture

Substansi proses terbentuknya perilaku manusia secara NATURE dan NURTURE Sebelum kita membahas masalah subtansi proses pembentukan perilaku manusia secara Nature dan Nuture, kita perlu mengetahui bagaimana psikologi sekarang ini tersebar di masyarakat, mereka berpandangan salah tentang psikologi. Karena banyak ulasan tentang masalah psikologi tetapi tidak ilmiah dan tidak tepat, serta praktek perdukunan yang dilakukan oleh kalangan yang “sok” psikologis yang menggunakan istilah psikologi. Pemahaman awam, informasi dari media, dan pengalaman pribadi bukanlah satu-satunya sumber kesalahpahaman akan perilaku manusia. Psikologi memiliki banyak pesaing yang tidak ilmiah, seperti “ilmu-ilmu” palmistri, grafologi, ramalan nasib, numerologi, dan yang paling populer, astrologi (Wade & Tavris, 2007). Para psikolog berusaha menjelaskan berbagai persoalan manusia dan meramalkan perilaku manusia. Sebelum kita memperoleh gambaran yang lebih jelas bagaimana psikologi itu kita harus tahu apa psikologi itu?? Psikologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu psyche artinya “jiwa” dan logos artinya “ilmu atau ilmu pengetahuan”. Menurut istilah psikologi berarti ilmu tentang jiwa (Azhari, 2004). Pada dasarnya psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku. Objek yang difokoskan dalam psikologi adalah manusia. Telah bertahun-tahun para psikolog menggeluti masalah perbedaan antarmanusia dan mereka terpecah menjadi dua kubu. Kubu yang pertama yaitu nativist, adalah pihak yang menekankan pada gen dan karakteristik dasar (yang ada sejak lahir) atau nature. Kubu yang lain adalah golongan empiricist yang lebih menitikberatkan proses belajar dan pengalaman, yang disebut nurture. Nature dan nurture merupakan sebuah pembahasan yang banyak diperdebatkan dalam psikologi. Nature dapat kita artikan sebagai kekuatan biologis yang mengatur perkembangan. Sedangkan nurture mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung pengembangan. Faktor-faktor nurture yang mempengaruhi perkembangan manusia bisa berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan faktor ekonomi dan budaya pun juga termasuk kedalamnya. Keduanya saling terkait dan memiliki pengaruh yang sama besar dalam pembentukan karakter dan sikap seseorang. Edward L. Thorndike (1903), salah seorang psikolog terkemuka pada tahun 1900-an memihak kubu pertama ketika ia membuat pernyataan bahwa “Dalam kehidupan manusia, faktor yang paling menentukan adalah hereditas”. Akan tetapi, peneliti yang sezaman dengannya, yaitu John B. Watson (1925), seorang tokoh behavioris dalam ungkapannya yang sangat terkenal, menyatakan bahwa pengalaman mampu menuliskan segala pesan pada tabula rasa-lembaran putih bersih-sifat dasar manusia. Konstribusi nature dan nurture membentuk kesamaan maupun perbedaan antarmanusia. Penelitian dalam genetika perilaku (behavioral genetic) berupaya mengungkap konstribusi dari hereditas (faktor keturunan) dan faktor lingkungan untuk menjelaskan perbedaan individual dalam karakteristik manusia. Kini hampir tidak ada lagi yang orang yang memperdebatkan masalah nature dan nurture. Sebagaimana pernah ditulis oleh seorang ilmuwan, “Perdebatan tentang nature dan nurture telah selesai”[1]. Hampir semua psikolog dewasa ini memahami bahwa pembawaan hasil keturunan dan lingkungan selalu berinteraksi dan menghasilkan bukan hanya sifat-sifat psikologis, namun juga sebagian besar ciri-ciri fisik. Pertama, gen mempunyai dampak bagi pengalaman kita. Di sisi lain, pengalaman memengaruhi gen. Tekanan stres, pola makan, emosi, dan perubahan hormon dapat memengaruhi gen yang aktif maupun yang tidak aktif pada saat-saat tertentu selama hidup seseorang. Pentingnya perbandingan hereditas dan lingkungan adalah persoalan besar di antara para psikolog dan masyarakat umum. Saat ini telah jelas bahwa walaupun beberapa gangguan fisik langka 100 persen adalah keturunan, kecenderungan untuk kebanyakan kondisi normal merupakan hasil kekuatan herediter dan lingkungan yang kompleks. nature berasal dari genetik, bawaan sejak lahir, sedangkan nurture adalah hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. Interaksi antara nature dan nurture yang membentuk perilaku manusia, menghasilkan sebuah pembelajaran. Sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk melihat pengaruh nurture terhadap perilaku, ada tahapan yang pertama kali muncul adalah sikap. Komponen dari sikap adalah kognitif, afeksi dan perilaku. Ilmu psikologi dapat mengukur motif dari perilaku individu. Dalam psikologi dari perilaku individu yang dapat diukur adalah knowledge dan skill, sikap kerja (attitude), dan personality. Knowledge dan skill dapat dilihat melalui IQ (yang dilihat adalah kapasitas individu tersebut). Teori-teori awal yang dianggap mampu menjelaskan perilaku seseorang, difokuskan pada dua kemungkinan (1) perilaku diperoleh dari keturunan dalam bentuk instink-instink biologis - lalu dikenal dengan penjelasan "nature" - dan (2) perilaku bukan diturunkan melainkan diperoleh dari hasil pengalaman selama kehidupan mereka - dikenal dengan penjelasan "nurture". Penjelasan "nature" dirumuskan oleh ilmuwan Inggris Charles Darwin pada abad kesembilan belas di mana dalam teorinya dikemukakan bahwa semua perilaku manusia merupakan serangkaian instink yang diperlukan agar bisa bertahan hidup. Mc Dougal sebagai seorang psikolog cenderung percaya bahwa seluruh perilaku sosial manusia didasarkan pada pandangan ini (instinktif). Namun banyak analis sosial yang tidak percaya bahwa instink merupakan sumber perilaku sosial. Misalnya William James, seorang psikolog percaya bahwa walau instink merupakan hal yang mempengaruhi perilaku sosial, namun penjelasan utama cenderung ke arah kebiasaan - yaitu pola perilaku yang diperoleh melalui pengulangan sepanjang kehidupan seseorang. Hal ini memunculkan "nurture explanation". Tokoh lain yang juga seorang psikolog sosial, John Dewey mengatakan bahwa perilaku kita tidak sekedar muncul berdasarkan pengalaman masa lampau, tetapi juga secara terus menerus berubah atau diubah oleh lingkungan - "situasi kita" - termasuk tentunya orang lain. Berbagai alternatif yang berkembang dari kedua pendekatan tersebut kemudian memunculkan berbagai perspektif dalam psikologi sosial - seperangkat asumsi dasar tentang hal paling penting yang bisa dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bisa digunakan untuk memahami perilaku sosial. Ada empat perspektif, yaitu : perilaku (behavioral perspectives) , kognitif (cognitive perspectives), stuktural (structural perspectives), dan interaksionis (interactionist perspectives). Perspektif perilaku dan kognitif lebih banyak digunakan oleh para psikolog sosial yang berakar pada psikologi. Mereka sering menawarkan jawaban yang berbeda atas sebuah pertanyaan : "Seberapa besar perhatian yang seharusnya diberikan oleh para psikolog sosial pada kegiatan mental dalam upayanya memahami perilaku sosial?". Perspektif perilaku menekankan, bahwa untuk dapat lebih memahami perilaku seseorang, seyogianya kita mengabaikan informasi tentang apa yang dipikirkan oleh seseorang. Lebih baik kita memfokuskan pada perilaku seseorang yang dapat diuji oleh pengamatan kita sendiri. Dengan mempertimbangkan proses mental seseorang, kita tidak terbantu memahami perilaku orang tersebut, karena seringkali proses mental tidak reliabel untuk memprediksi perilaku. Misalnya tidak semua orang yang berpikiran negatif tentang sesuatu, akan juga berperilaku negatif. Orang yang bersikap negatif terhadap bangsa A misalnya, belum tentu dia tidak mau melakukan hubungan dengan bangsa A tersebut. Intinya pikiran, perasaan, sikap (proses mental) bukan sesuatu yang bisa menjelaskan perilaku seseorang. Sebaliknya, perspektif kognitif menekankan pada pandangan bahwa kita tidak bisa memahami perilaku seseorang tanpa mempelajari proses mental mereka. Manusia tidak menanggapi lingkungannya secara otomatis. Perilaku mereka tergantung pada bagaimana mereka berpikir dan mempersepsi lingkungannya. Jadi untuk memperoleh informasi yang bisa dipercaya maka proses mental seseorang merupakan hal utama yang bisa menjelaskan perilaku sosial seseorang. Perspektif struktural dan interaksionis lebih sering digunakan oleh para psikolog sosial yang berasal dari disiplin sosiologi. Pertanyaan yang umumnya diajukan adalah : " Sejauhmana kegiatan-kegiatan individual membentuk interaksi sosial ?". Perspektif struktural menekankan bahwa perilaku seseorang dapat dimengerti dengan sangat baik jika diketahui peran sosialnya. Hal ini terjadi karena perilaku seseorang merupakan reaksi terhadap harapan orang-orang lain. Seorang mahasiswa rajin belajar, karena masyarakat mengharapkan agar yang namanya mahasiswa senantiasa rajin belajar. Seorang ayah rajin bekerja mencari nafkah guna menghidupi keluarganya. Mengapa ? Karena masyarakat mengharapkan dia berperilaku seperti itu, jika tidak maka dia tidak pantas disebut sebagai "seorang ayah". Perspektif interaksionis lebih menekankan bahwa manusia merupakan agen yang aktif dalam menetapkan perilakunya sendiri, dan mereka yang membangun harapan-harapan sosial. Manusia bernegosiasi satu sama lainnya untuk membentuk interaksi dan harapannya.

Selasa, 18 September 2012

Oh Tuhan Kucinta Dia .... berikanlah aku hidup... tak kan sakiti Dia....... Hukum aku bila terjadi ...............

Cinta ajah gak cukup ...!!!

"Butuh lebih dari cinta untuk melengkapi sebuah hubungan" Aku rasa kata kata diatasada benarnya juga,. kadang orang2 beranggapan kalo dengan cinta semuanya bisa merasa bahagia .tpi kata diatas gak manjur buat kamus ku. . menurutku , tanpa adanya rasa saling percaya dan menghargai cinta ga akan pernah hidup . ga semua bisa bahagia karena cinta . banyak orang di luar sana yg bahagia karena hal lain yg buat mereka bisa ngejalanin hidup ini apa adanya . kadang aku sendiri dibuat heran ama orang’ yang bilang “ aku ga mandang dia dari apapun, akku cinta sama hatinya" jaman sekarang kalo orang beranggapan dia bahagia dengan cinta dari pasangannya aku rasa salah besar . hati bisa di bayar pake cinta tapi masa depan buat anak2 mereka nanti mau di bayar pake apa ? cinta juga ? bukannya sok atau apa nih aku posting kaya gini . tapi dulu aku dibilangin ama orang yaang lbih tua dari aku supaya nyari pasangan yang ngehidupin kita n menafkahi kita, !!! ngerti kan maksudnya apa ? bukannya belajar jadi cewe matre nih . tapi setelah aku pikir berulang kali emang bener juga sih . eitss... jgan protes dulu dunk... nah jadi cinta aja ga bisa ngebayar semua yang kita butuhkan buat masa depan kita ..oke ..... just the real !!!

Selasa, 29 Mei 2012

cinta dan pelangi


  aku tidak akan pernah mau jatuh cinta pada laki-laki yang menganggap dirinya berkuasa . aku hanya akan jatuh cinta kepada laki-laki yang mampu memperlihatkan pelangi untuk ku . aku hanya akan jatuh cinta kepada laki-laki yang mampu menunggu hujan turun , agar dia memberikan salah satu celahnya untuk aku . dia yang akan menjadi pasanganku , adalah laki-laki yang mampu bertanggung jawab untuk dirinya , memberi aku keistimewaan di setiap detik yang aku punya .
Dia detak di jantung ku , menjadi oksigen dalam nafasku

Sabtu, 31 Maret 2012

~~Karena Aku Seorang Wanita~

~Aku memang tak pandai menutup luka 
Karena selalu terbuka menganga dengan airmata...
Kau tahu kenapa kawan? 
Karena Aku seorang wanita 
Aku memang tak pandai beretorika
Mengumpulkan kata – demi kata Agar kau tertawa 
Tidak!
Aku memang tak pandai menahan rasa
Karena selalu berakhir dengan segala keluhan 
dan sejumput doaPada Yang Maha Kuasa
Aku memang tak pandaiSeperti orang – orang di ibukota 
Yang kerap meminum darah sesama saudara 
Yang kerap mengunyah – ngunyah jatah beras dengan taringnya
Yang menggusur tanah nenek moyang 
Demi gedung – gedung agar pongah mengangkasa 
 
Kau tahu kenapa kawan?
 Karena aku seorang wanita 
Aku memang tak pandai seperti 
Bu MegaYang bisa menjadi presiden Indonesia 
yang dengan dalihnya kita bisa lebih merdeka 
Yang dengan janjinya kita bisa kaya 
 
Kau tahu kenapa kawan?
Karena dalam surat An- Nisa dituliskan“Ar Rijalu Qowamuna ‘Alannisa” 
Kaum laki – laki adalah pemimpin bagi kaum wanita 
Lagi lagi karena aku seorang wanita.
Aku memang tak pandai menggugat dan bersuara 
Bukan karena aku tak mempunyai keberanian yang menyala
Bukan karena aku menutup mata
Bukan karena aku menutup telinga 
Dan bukan pula karena aku seorang wanita 
 
Kau tahu kenapa kawan? 
Karena aku lebih suka bertindak dengan realita dan aksi yang nyata
Karena aku lebih suka menanggapi semua dengan lemah lembut khasnya wanita 
Karena aku lebih suka mendekat dengan tajamnya rasa 
 
Kau tahu kenapa kawan? 
Karena aku seorang wanita
Aku memang tak pandai bersolek  
Yang dilakukan kebanyakan kaum hawa
Yang biasa menampilkan perhiasan 
Hingga membuat kaum adam terbuai dosa 
 
Kau tahu kenpa kawan?
Karena aku seorang wanita yang dimuliakan dalam Al Quran 
Untuk mengulurkan jilbabnya ke dada 
Yang boleh ditampakkan hanya kepada muhrim – muhrimnya
 
Kau tahu kenapa kawan? 
Karena Islam sangat menghormati wanita 
 
Katakanlah kawan: Aku seorang wanita 
Yang akan selalu belajar mengikuti jejak ketegaran dan kesabaran 
Khadijah Wanita muslim pertama 
yang bersyahadat pada Allah dan Rasul-NyaAisyah dengan kepandaiannya 
Sumayyah dengan keberaniannya 
menjadi wanita syahid pertama 
Khansa dengan keikhlasannya merelakan putra – putranya berjihad 
 dan menemui syahid di jalan-Nya
 
Ummu Sulaim yang paling baik maharnya 
Juga jejak – jejak Shahabiah yang selalu membuat kita terkesima
Karena aku seorang wanita
Yang katanya akan menentukan baik buruknya dunia
Yang menjadi fitnah terbesar dan musuh yang nyata
 Tidak!
Katakan kawan sekali lagi! 
Tidak!
Lagi!
Tidak!
Tidak! 
Tidak!
 
 Untuk semua ituAku seorang wanita 
Yang rindu akan firdaus-Nya 
Yang akan terus taat pada Allah , Rasul dan pemimpin umat Islam
Yang akan terus berjuang menegakkan Quran dan sunnah
Dan beristiqomah hingga mencapi futuh dan jaya 
Agar Allah mengampuni segala dosa 
Agar Allah menggenapkan segala nikmat dan pertolongan
Agar Allah mengumpulkan dalam surga -Nya
 
Kau tahu kenapa kawan?
Karena aku seorang wanita

Aku Ingin Mencintaimu......

 
...

Aku ingin mencintaimu karena ketampananmu menyejukkan setiap mata yang memandangnya tapi kemudian aku bertanyasaat ketampanan itu memudar ditempuh usia seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?
 
Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria menjadi semangat yang menyala di dalam hati initapi kemudian aku bertanyabila keceriaan itu kelam dirundung dukaseberapa muram cintaku kan ada?
 
Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimumemberi kehangatan dalam setiap sapaanmutapi kemudian aku bertanyakiranya keramahan itu tertutup kabut prasangkaseberapa mampu cintaku memendam praduga?
 
Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu membuatku yakin pada putusanmu tapi kemudian aku bertanya ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?

ku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki menyematkan rasa bangga ku yang mengenal mu tapi kemudian aku bertanyajika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak seberapa cintaku tetap bersamamu?
 
Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahanan mu tapi kemudian aku bertanya andai ketegaran itu rapuh diterpa badai

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam tapi kemudian aku bertanya kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat seberapa ku mampu mengerti cinta ini?
Andai sejuta alasan tak cukup untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..
 
Aku ingin mencintaimu karena Allah..
 
karena Dia kan selalu ada tuk menjaga maka cintaku kan tetap utuh dan setia hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu karena cintaku berpulang pada-Nya..
 

*untuk dia yang ku ingin mencintainya, kata yang ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan..

Selasa, 31 Januari 2012

Cinta yang Utuh tak Tersentuh


 “Katakanlah: “Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. QS. At-Taubah [9]: 24

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..

Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?


Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana? Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?


Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain… Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.


Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para wanita, menjawab ‘ya’ maka, itu pula yang kami, para lelaki, rasakan..


Takkan pernah bosan diingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. . Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?…. untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?
Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta…


Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..


Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku…

Karena Aku Begitu Merindukan Surga



Terkisah seorang sahabat yang tengah menjenguk sahabat wanitanya. Sang sahabat tengah menderita penyakit parah sehingga membuatnya terbaring sakit bertahun- tahun. Tidak terhitung sudah, berapa banyak biaya dan usaha yang telah dilakukannya untuk berobat. Namun Allah belum menghendaki kesembuhan atasnya. 
Disebuah kamar sempit itu, terjadilah perbincangan yang sangat menarik. Satu hal yang menjadi penasaran sang sahabat, adalah ketika melihat raut wajah sahabatnya yang sama sekali tiada tampak kekhawatiran di wajah sahabatnya yang sedang sakit itu. Dengan penuh kehati- hatian dia bertanya, bagaimana bisa kau sangat bersabar atas musibah yang menimpamu kali ini? dan bukankah ini sudah bertahun- tahun lamanya? 
Sang sahabat yang tengah terbaring sakit itu tersenyum, dan menjawab...
Aku pernah membaca sebuah kisah, tentang seorang wanita di jaman Rasulullah. Wanita yang sangat sholihah, dan begitu merindukan syurga. Ibnu Abbas pernah berkata bahwa beliau ingin menunjukkan seorang wanita penghuni syurga kepada Atha bin Abi Rabah. Wanita itu bukanlah wanita cantik, atau dari kalangan terhormat, melainkan hanya seorang wanita hitam.
Suatu hari wanita itu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disana dia berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap, di saat penyakitku kambuh. Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu dia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’ Maka Nabi pun mendoakannya.”.
Sambil terbaring ditempat tidurnya, wanita sahabatnya itu lalu berkata" lalu apakah menurutmu aku juga tidak ingin mendapatkan surga seperti wanita itu?
Dan Allahpun berfirman bahwa “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, di dalam Al quran surat Al baqarah, ayat 153. Bagaimana pendapatmu jika kau mendapati Allah telah bersedia menjadi teman sejatimu, yang berarti itu adalah lebih baik dari pada kau miliki langit dan bumi ini, dan atau semua teman yang terbaik yang pernah ada dan pernah kau miliki?
Dengan tetap tersenyum, diapun melanjutkan...
 Aku akan tetap bertahan dalam kesabaranku, karena aku begitu merindukan syurga. Apakah kau aku tahu tentang betapa indahnya surga? aku mendengar bahwa jika seseorang telah melihatnya, maka dia akan dapat melupakan semua kesengsaraannya di dunia. Dan ya, siapa lagi yang lebih bisa aku percaya dan aku pegang janjinya selain tuhanku sendiri. Maka dari itu tak apalah jika aku harus sakit di dunia ini, aku yakin ini hanya sebentar. Saat aku nanti sembuh, maka pelajaran atas sabar dan bersyukur insyaAllah akan selalu melekat di hatiku. Tapi jika Allah berkehendak bahwa hidpku hanya sampai disini saja, maka paling tidak dengan yang aku lakukan ini, bisa menjadi sedikit harapanku untuk nanti aku mendapatkan syurga, keindahan, dan kesehatan yang abadi kelak, di sana. InsyaAllah
Sang sahabat seakan tidak percaya dan hanya tertegun mendengarnya. Ini bukanlah tentang cerita pengantar tidur, ataupun dongeng yang enak di dengar telinga. Namun, ini adalah sebuah nasehat yang datang dari sebuah hati yang kecintaannya begitu besar terhadap Allah, dan kerinduan yang sangat Atas Syurga. Dan Kedamaian kata- kata itu bukan berasal dari orang yang segar bugar, namun justru berasal dari manusia yang sedang berkesusahan. Dalam hati sang sahabat lalu berdoa, semoga Allah juga menganugrahkan hati yang begitu sabar dan pikiran positif yang sangat kuat atas apapun takdir yang diberikan oleh Allah atasnya. 
(Syahidah/Voa-islam.com)
Terkisah seorang sahabat yang tengah menjenguk sahabat wanitanya. Sang sahabat tengah menderita penyakit parah sehingga membuatnya terbaring sakit bertahun- tahun. Tidak terhitung sudah, berapa banyak biaya dan usaha yang telah dilakukannya untuk berobat. Namun Allah belum menghendaki kesembuhan atasnya.

Disebuah kamar sempit itu, terjadilah perbincangan yang sangat menarik. Satu hal yang menjadi penasaran sang sahabat, adalah ketika melihat raut wajah sahabatnya yang sama sekali tiada tampak kekhawatiran di wajah sahabatnya yang sedang sakit itu. Dengan penuh kehati- hatian dia bertanya, bagaimana bisa kau sangat bersabar atas musibah yang menimpamu kali ini? dan bukankah ini sudah bertahun- tahun lamanya? 
Sang sahabat yang tengah terbaring sakit itu tersenyum, dan menjawab...

Aku pernah membaca sebuah kisah, tentang seorang wanita di jaman Rasulullah. Wanita yang sangat sholihah, dan begitu merindukan syurga. Ibnu Abbas pernah berkata bahwa beliau ingin menunjukkan seorang wanita penghuni syurga kepada Atha bin Abi Rabah. Wanita itu bukanlah wanita cantik, atau dari kalangan terhormat, melainkan hanya seorang wanita hitam.

Suatu hari wanita itu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disana dia berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap, di saat penyakitku kambuh. Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’ Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu dia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’ Maka Nabi pun mendoakannya.”.
Sambil terbaring ditempat tidurnya, wanita sahabatnya itu lalu berkata"Lalu apakah menurutmu aku juga tidak ingin mendapatkan surga seperti wanita itu?"
Dan Allahpun berfirman bahwa “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, di dalam Al quran surat Al baqarah, ayat 153. Bagaimana pendapatmu jika kau mendapati Allah telah bersedia menjadi teman sejatimu, yang berarti itu adalah lebih baik dari pada kau miliki langit dan bumi ini, dan atau semua teman yang terbaik yang pernah ada dan pernah kau miliki?

Dengan tetap tersenyum, diapun melanjutkan...
Aku akan tetap bertahan dalam kesabaranku, karena aku begitu merindukan syurga. Apakah kau aku tahu tentang betapa indahnya surga? aku mendengar bahwa jika seseorang telah melihatnya, maka dia akan dapat melupakan semua kesengsaraannya di dunia. Dan ya, siapa lagi yang lebih bisa aku percaya dan aku pegang janjinya selain tuhanku sendiri. Maka dari itu tak apalah jika aku harus sakit di dunia ini, aku yakin ini hanya sebentar. Saat aku nanti sembuh, maka pelajaran atas sabar dan bersyukur insyaAllah akan selalu melekat di hatiku. Tapi jika Allah berkehendak bahwa hidpku hanya sampai disini saja, maka paling tidak dengan yang aku lakukan ini, bisa menjadi sedikit harapanku untuk nanti aku mendapatkan syurga, keindahan, dan kesehatan yang abadi kelak, di sana. InsyaAllah

Sang sahabat seakan tidak percaya dan hanya tertegun mendengarnya. Ini bukanlah tentang cerita pengantar tidur, ataupun dongeng yang enak di dengar telinga. Namun, ini adalah sebuah nasehat yang datang dari sebuah hati yang kecintaannya begitu besar terhadap Allah, dan kerinduan yang sangat Atas Syurga. Dan Kedamaian kata- kata itu bukan berasal dari orang yang segar bugar, namun justru berasal dari manusia yang sedang berkesusahan. Dalam hati sang sahabat lalu berdoa, semoga Allah juga menganugrahkan hati yang begitu sabar dan pikiran positif yang sangat kuat atas apapun takdir yang diberikan oleh Allah atasnya.

Manfaat Jilbab: Manfaat Jilbab Menurut Islam Dan Sains

 
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.

1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)

“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya.

2. Terhindar dari pelecehan

Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu �alaihi wasallam,

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)


Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).

3. Memelihara kecemburuan laki-laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wata�ala tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.


“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)


Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4. Akan seperti biadadari surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)

“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)

“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga.



5. Mencegah penyakit kanker kulit

Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.

Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada laki-laki. Oleh karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

6. Memperlambat gejala penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang penting bagi pembentukan vitamin Dyang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah.

Krim-krim pelindung kulit pun tidak mampu melindungi kulit secara total dari sinar matahari. Sehingga dianjurkan untuk melindungi tubuh dengan jilbab.

Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.


Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya.

Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.



Demikianlah Allah memberi kasih sayangnya kepada wanita melalui syariat islam yang sempurna. (PurWD/Kaskus)

(Sumber: http://www.voa-islam.net)

Mengapa Harus Berjilbab?

Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh…

APA JILBAB ITU?
Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya. Maka, sesuatu pakaian dapat disebut hijab apabila menutupi kepala, leher, hingga dada. Tidak disebut hijab jika hanya menutupi kepala saja, atau leher saja, atau hanya menutup dada saja.
Pakaian hijab syar'i
Dalilnya adalah:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]
Allah tidak memerintahkan kepada para wanita: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung di kepalanya”, atau: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain di dadanya”, tetapi Dia berfirman: “Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.” Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya.
Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.

Dalilnya ialah:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Imam Hakim meriwayatkan sebuah hadis yang menggambarkan saat-saat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat, yaitu Surat Annur ayat 31:
(dan hendaklah mereka menutupkan khumur- jilbab- nya ke dada mereka…). Riwayat lain menerangkan: “Wanita-wanita (ketika turun ayat tersebut) segera mengambil kain sarung mereka, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Hakim).
Imam Bukhari juga meriwayatkan hal senada:
“Bahwasannya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Berkata: “Ketika turun ayat (dan hendaklah mereka menutupkan “khumur” –jilbab- nya ke dada mereka…) maka para wanita segera mengambil kain sarung, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab.” (HR. Bukhari).
Dari kedua hadits di atas terdapat empat poin:

1. Para wanita Arab di zaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam belum memakai hijab sehingga ketika turunnya ayat tersebut, mereka langsung mengambil kain sarung dan menggunakannya sebagai hijab. Hadits ini sekaligus menjawab perkataan orang-orang Jahil bahwa jilbab hanya tradisi orang Arab.
2. Seandainya para wanita Arab sudah memakai penutup kepala, maka bisa dipastikan bahwa yang mereka pakai hanyalah kain yang menutup kepala, bukan hijab yang sesuai syar’i.
3. Terdapat semangat di dalam diri para wanita pada zaman itu untuk tunduk dan patuh kepada apa yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya. Terbukti dengan mereka langsung membuat hijab dari potongan kain sarung. Mereka tidak punya waktu untuk memodifikasinya karena memang hal tersebut adalah langsung dari Allah. Ingat, Allah tidak melihat keindahan jilbabmu, tapi Dia melihat bagaimana kamu dengan jilbabmu yang lebar itu bisa menepis fitnah untuk lelaki dan bagaimana kamu mejalankan syari’at.
4. Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.

AKU BELUM SIAP
Di antara alasan-alasan umum yang dikemukakan wanita Muslimah yang belum berjilbab ialah: “Aku belum siap”. Jika kita cermati, alasan ini kurang bisa diterima dari segi akal maupun dalil dengan sebab sebagai berikut:

1. Ini bisa kita analogikan sebagai berikut: Ketika kita mengajak seseorang untuk sholat wajib lima waktu, kemudian orang itu menolak dengan alasan: “Aku belum mau sholat lima waktu karena belum siap.” Padahal kewajiban memakai jilbab lebih mudah daripada sholat, yang kamu butuhkan hanya jilbab yang cukup hingga menutup dada, rok panjang dan lebar, dan baju yang agak panjang dan tidak ketat. Kalau mau yang lebih efektif bisa memakai pakaian sejenis daster dimana baju dan roknya menyatu. Memakai jilbab tidak seperti orang naik haji, atau membayar zakat, atau menyembelih kambing yang dibutuhkan kemampuan, sehingga alasan: “Aku belum siap” bukanlah udzur dan tidak ada keringanan.
2. Kita tanyakan kepada wanita yang beralasan “Aku belum siap”: “Kapankah kamu siap? Bisa jadi kamu mati dalam keadaan belum siap berjilbab.” Terkadang di antara mereka ada yang meyakini kalau mereka siap berjilbab kalau sudah menikah. Apakah mereka yakin mereka akan hidup di saat itu?
3. Dari segi dalil maupun ijma’, tak ada satu pun ayat Al-Qur’an, hadits, pendapat ulama dimana wanita yang berjilbab harus menyiapkan sesuatu khusus terlebih dahulu. Bahkan dari hadits yang telah kita bahas di atas, para wanita Arab di zaman Rasulullah yang tentunya di antara mereka ada yang baru saja masuk Islam langsung membuat hijab ketika turunnya ayat yang mewajibkan hijab. Tidak ada di antara mereka yang beralasan: “Ya Rasulullah, bolehkah aku tidak memakai jilbab karena aku belum siap?” Dalil ini juga langsung membantah pernyataan bahwa wanita yang pantas berjilbab hanyalah wanita sholehah atau yang ilmu agamanya luas. Semua wanita Muslimah yang sudah akil baligh WAJIB berjilbab.

KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah[1]  yang dibuat oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya: “Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi kami adalah SUNAT HATI!’”
Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.
Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.

BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”

Jawaban: BOLEH
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab. Sebab Allah Azza wa Jalla berfirman:
“…dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS. An-Nuur 24:31]
Maksud dari ayat ini ialah seorang wanita boleh saja membuka jilbabnya di hadapan suami, ayah, mertua, anak, saudara, keponakan, teman-temannya sesama Muslimah, pembantu / budak yang tidak punya syahwat karena lanjut usia atau karena dikebiri[2], atau bocah di bawah umur yang belum mengerti apapun tentang aurat (untuk bocah di zaman sekarang dan akibat dari negeri berpaham sekuler[3] kira-kira di bawah tujuh tahun).

SIAPAKAH YANG PERTAMA KALI TERBUKA AURATNYA?
Nenek moyang kita, Adam ‘alayhis salam dan isterinya adalah manusia pertama yang terbuka auratnya setelah keduanya diperdaya oleh syaitan:
“Hai anak cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam dan Hawa) dari syorga, mereka dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya.” (Q. S. Al-A’raf: 27)
Allah memperingatkan kita agar jangan melakukan kesalahan yang sama, salah satunya yaitu memamerkan aurat di depan orang-orang yang seharusnya tidak pantas melihat aurat kita. Sebab yang demikian merupakan salah satu tipu daya setan.
Setan telah berhasil membujuk kaum hawa untuk tidak menutup auratnya sesuai syari’at dengan membisikkan kata-kata yang manis: “Jangan berjilbab, karena engkau belum siap. Kamu masih suka bermaksiat, janganlah berjilbab. Pengetahuan Islammu masih awam, tak perlu berjilbab. Berjilbabnya nanti saja ketika sudah menikah, kalau sekarang kamu berjilbab tak ada laki-laki yang mau dekat sama kamu. Yang penting jilbab hati dulu.” Begitulah pekerjaan setan, sama seperti ketika mereka membujuk nenek moyang kita untuk memakan buah terlarang.
Demikianlah artikel tentang jilbab ini dibuat. Adapun jika kurang jelas, kurang lengkap, atau terdapat kesalahan padanya semata-mata karena keterbatasan ilmu dan kelupaan penulis. Namun, semoga artikel ini dapat membantu memberikan pencerahan dan motivasi kepada saudari-saudari saya.
Yang belum berjilbab, hendaklah berjilbab. Yang sudah berjilbab, hendaklah memperbaiki jilbabnya. Yang telah berjilbab dengan baik, bantulah yang belum berjilbab.
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
Dalam riwayat lain:
“Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak.” (HR. Ahmad 13/400 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ no. 7368)
Teruslah berbuat baik, walau orang-orang di sekelilingmu berbuat maksiat. Jadilah dirimu sendiri. Sebab orang jahat menilaimu dari pikiran jahatnya dan mereka pasti suka engkau berbuat jahat, sedangkan orang baik menilaimu dari pikiran baiknya dan mereka pasti suka engkau berbuat baik.
Wabillahi taufiq wal hidayah…
Semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita, dan memudahkan kita untuk selalu berbuat baik kapanpun dan dimanapun kita berada.
“Dialah (Allah) yang telah menamakan kamu sekalian Muslimin dari dulu dan didalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dialah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Q. S. Al Hajj:78)

Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh…



nah itu ulasan2 tentang jilbab ...jgan takut teman2 ,....untuk berjilbab , jgan ada paksaan lakukan semuanya dari hati , kalian tahu aku juga memulai semua ini pelan2 ....jujur aku jg masih dalam belajar, bellajar untuk berjilbab secara sempurna ...
aku gag bisa ngerubah diri aku secara cepat , tanpa proses...... tidak mungkin kan...?
ketahuii lah semua yang tumbuh dari hati itu berbuah manis ...
dengan berjilbab  kita bisa membedakan dengan orang2 pada umumnya , kita akan semakin berbeda, kita bahkan lebih anggun , dan tentu saja menjaga diri kita ..dari fitnah...... amien yarobbal alamien........